Rahasia
Dari Sebuah Teluk Bajak Laut!
Aku
mengutip salah satu tulisan dari sebuah novel ternama “ Kau bisa meninggalkan
masa lalu, berlari jauh darinya. Atau, kau bisa memasukkan masa lalu mu ke
dalam kotak besi baja, menguncinya, membuang kotak itu ke palung laut terdalam
,dan melontarkan kuncinya ke belahan dunia lain. Tetapi, bisa apa kau pada masa
lalu yang mengalir di pembuluh darah mu?” –Ariy
Aku
memandang pencakar langit yang begitu tinggi, terik matahari mengenai wajah ku
yang mengadahkan tepat kearah langit.
Aku
sengaja mengambil waktu berlibur yang cukup lama, aku butuh untuk menenangkan
pikiran dan hati ku. Tumpukan persoalan masalah membuat otak ku begitu penat.
Kalau saja,aku tidak mengambil keputusan untuk berlibur, mungkin aku bisa gila.
memikirkan berbagai hal yang menumpuk
dan berdesakkan pada isi kepala ku.
“Bunuh aku bunuh” rasanya aku ingin meneriakan kalimat itu. Bali. Ini salah
satu tempat tujuan untuk liburan ku kali
ini. Perkenalkan, nama ku Nessa. Nessandra Kavanza. aku bukan gadis seperti pada umumnya. Aku adalah seorang gadis
tuna rungu. Itu sebabnya aku mencoba
berlari jauh menghindari segala sesuatu . Semoga saja, Bali. bisa menjadi
tempat bersahabat untuk ku. Aku tiba di Bali sejak dua hari yang lalu. Kali
ini, tujuan utama ku adalah. Menghabiskan waktu ku di Pirates Bay The Bay Bali.
Mungkin aku memang tuna rungu, tak bisa mendengar segala sesuatu dengan baik.
Mungkin aku memang tuna rungu, selalu mengandalkan alat pendengar untuk
mendengarkan segala sesuatu yang terjadi. Tapi, percayalah. Aku masih bisa
mendengarkan debur ombak yang ku lihat dari atas sini
Dari atas sini. Aku seperti
mendengar suara alam.Tentang angin yang bertiup sangat kencang, Tentang ranting
yang jatuh dari atas pohon, dan ini yang paling ku sukai. Suara yang dihasilkan
dari anak tangga yang menggantung pada rumah pohon tempat ku berada saat ini.
Entahlah. Jika ada seseorang yang melihat ku saat ini dari atas pohon
sedang berbicara sendiri, mungkin mereka
akan menganggap ku gila. Bagaimana bisa, seorang perempuan seperti ku sedang
tertawa lepas dan berbicara sendirian pada beberapa ranting pohon dan daun yang
ku pegang.
Aku menikmati tiap tarikan nafas
yang ku lakukan saat ini. Aku cukup berbicara sendiri untuk memahami alam dan diriku
sendiri. Dan disini. Di The Pirates Bay . aku menikmati hal yang terjadi pada
hidupku.
“
hai. Bagaimana rasanya jika dirimu seperti ku?” kataku yang berbicara pada daun
yang ku pegang, sembari duduk pada bantalan berwarna oranye tersebut.
Andai
saja sebuah daun bisa berbicara. Mungkin daun tersebut akan menjawab
“
Menyenangkan”
“
apa maksud mu?” kataku menjawab pernyataan sebuah daun tersebut.
“
iya menyenangkan. Lihatlah. Bali adalah dunia mu. Kau sendiri yang memilih The
bay Bali Nusa Dua untuk kau jadikan tujuan liburan mu. , The pirates Bay, hong
xing resto. Biar ku jelaskan satu persatu agar kau mengerti Nessa. Di The
Pirates Bay. Lihatlah betapa indah nya tempat ini
Lokasi keindahan yang terletak
strategis dengan sebuah perahu besar, kau seperti sedang berada dalam dunia
dongengnya para pirates. Sadarlah, bahwa kau menemui jati dirimu yang
sesungguhnya. Kau bisa menikmati segala yang terjadi di perahu besar tersebut.
Kau bisa menikmati debur ombak dan biru laut di the pirates melalalui rumah
pohonnya. Dan di hong xing resto kau bisa menikmati tiap makanan yang tersaji
di hadapan mu. Para pelayan di hong xing resto. Keramah tamahan mereka membuat
mu tak pernah merasa di beda bedakan meski kau adalah seorang tuna rungu. lihat
mereka meletakkan makanan yang kau pesan yaitu squid dengan baik sembari
tersenyum kepadamu”
Dan dari sini.
Aku menemukan diriku yang sesungguhnya. Belajar untuk tak pernah lari dari
segala hal yang terjadi dalam hidup. Dan dari sini. The Bay Bali,Nusa Dua.
Seperti rumah ku sendiri. Bali memberikan keramah tamahan yang begitu hangat
kepada ku. Seolah tempat ini merangkul ku dengan baik, tanpa melihat bagaimana
keadaan ku yang sesungguhnya.
Lewat beberapa upacara adat seperti odalan di bebek
bengil,The Bay Bali. Ada sesuatu yang seolah kembali mengingatkan ku akan
betapa kayanya Bali
Dan
untuk Kalian.
Terimakasih
untuk kalian yang selalu berusaha membuat ku terjatuh, sampai akhirnya aku
menemukan kebahagiaan ku sendiri. Terimakasih telah membuat ku menjadi sosok
yang kuat, lewat setiap olokan yang kalian berikan padaku. Kalian hanya akan
menjadi masa lalu bagiku, yang tak lama akan ku buang memorinya jauh jauh dari
ingatan ku,agar aku tak bisa lagi mengingatnya.
Dan saat ini. Aku melanjutkan hidup ku sebagai seorang penulis novel,
menetap di Bali untuk beberapa tahun kedepan. Terimakasih untuk The Bay Bali
Nusa Dua, telah membuat ku jatuh cinta
pada The Pirates Bay, telah membuat ku menemukan sisi kebahagiaan diriku yang
sesungguhnya. Sungguh aku menikmati tiap tempat di The Bay Bali,Nusa Dua.
dan
terakhir. Ini untuk sang pencipta.
Aku mengirimkan sebuah surat lewat sebuah pesawat kertas. Entah hal konyol apa
yang ada dalam benak ku, sampai aku terpikir “semoga surat ini sampai kepada
mu,lewat angin yang bertiup kencang”. Terimakasih untuk sebuah ke agungan yang
kau ciptakan pada alam tempat ku berpijak saat ini. Dan terimakasih untuk
sebuah kesempurnaan hidup yang kau berikan kepada ku,terutama akal. Aku belajar
menghargai setiap hal yang kau ciptakan untuk dapat dijaga. Dan sekali lagi,aku
telah jatuh cinta pada The Bay Bali Nusa Dua,dan The Pirates Bay.
-Nesandra
Kavanza
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of
Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! (dengan
tulisan The Bay Bali yang di link ke website: www.thebaybali.com)