Rabu, 15 Januari 2014

Lato

dahi ku mengkerut, seketika bola mata ku pun ikut membulat. ada tamparan hebat yang seolah menampar kedua pipi ku. tapi rasa sakitnya bukan pada kedua pipi ku, melainkan pada hati. ini bukan persoalan masalah cinta. jauh lebih sulit dari masalah spele macam itu. ini tentang...
*******
bunyi detak jarum jam selalu membawa kehangatan tersendiri untuk ku, entahlah. rasanya aku seperti perempuan bodoh yang menyukai bunyi detak jarum jam, menenangkan. kataku dalam hati. bukan kah setiap manusia ditakdirkan hidup dalam perbedaan? Aku. termasuk salah satu perempuan yang menurut ku, supel untuk bergaul. fisrt impression ku padanya tertuju pada kedua buah lesum pipinya. manis. tanpa gula ataupun pemanis buatan. ini aseli manis. namanya " Lato " . asing. itu kesan pertama yang ada dalam benak ku, ketika dia menyebutkan namanya dengan nada yang begitu.... lembut, lebih tepatnya lirih. 
ada ruang diantara kami berdua. ada celah yang membatasi ruang diantara kami. mungkin karena ini pertama kalinya aku bertemu dengan sosok pria berkulit putih dihadapanku ini. aku kembali sibuk pada setiap kata dan kalimat dalam novel yang kubaca. dan dia? terlalu sibuk dengan beberapa jepretan foto yang sedang diambilnya, dan..... mataku tertuju pada salah satu buku yang sedang dibacanya. " tuntunan doa doa dan gerakan sholat " mualaf? tanya ku pada hati. sepertinya urusan yang satu ini bukan urusan ku, jadi biarkanlah pria ini membaca buku buku seperti itu. dia tak mengganggu ku, jadi. sudah seharusnya juga aku tidak mengganggunya. 
" bisa tolong ajari aku cara berwudhu " tanya nya padaku. Demi Tuhan. aku hampir tergeliak kaget, bola mata ku rasanya membesar. tampar aku tampar. satu, dua, tiga, empat..... lebih dari hitungan empat detik aku menatapnya dengan pandangan tak percaya. aku menelan ludah ku sendiri membasahi tenggorokan ku yang kering.
" untuk apa?" kataku dengan nada yang sepertinya terdengar begitu lembut.
" aku ingin belajar berwudhu. kau heran? tak usah heran. di kampus ku di jerman. aku diajari pelajaran ilmu agama islam, aku sendiri  sudah hampir 2tahun belajar membaca al qur'an" jawabnya dengan nada yang begitu antusias. dan pria ini mengakhiri jawabannya dengan tersenyum. dan lesum pipinya....  could make me fall in love. 

"kau tau, kenapa aku meminta mu mengajarkan ku untuk berwudhu? aku ingin belajar sholat" bisiknya pada ku. aroma parfumnya menyeruak masuk ke dalam hidung ku. lupakan. aku berusaha mengusir aroma parfumnya yang diam diam sudah mulai ku ingat dengan baik dalam otak ku, menempel kuat pada otak ku, layaknya akar pohon yang sudah tua. 
aku mulai mengajari Lato bagaimana caranya berwudhu secara pelan pelan. dua sampai tiga hari pria ini sudah hafal caranya berwudhu meskipun belum sepenuhnya benar. 

"kau tau kenapa aku ingin belajar sholat?" 
" tidak" 
"tidak ingin tau?"
" tidak ingin. ku rasa setiap orang memiliki alasannya masing masing ketika ingin melakukan sesuatu. termasuk kamu. "
" tenanglah , tak perlu serius seperti itu menjawabnya" katanya dengan nada yang lebih bersahabat kali ini, dan nada suaranya terdengar lebih hangat di telingaku. 
" im gay! " dia tertawa! yaTuhan, pengakuan bodoh apa lagi ini? gendang telinga ku rasanya ingin pecah mendengarnya mengatakan itu. GAY! iya LATO pria berkulit putih blasteran jeman indonesia, pria yang hampir membuatku "jatuh cinta" GAY!. mata ku panas,jangan menangis! ada yang menusuk nusuk sampai ke ulu hati ku, mendengarnya menyatakan pengakuan seperti ini.
" kau bercanda" 
" aku memang gay! itu alasan ku meminta mu untuk mengajarkan ku cara berwudhu. di agama mu, Islam. aku menemukan banyak ketenangan. manusia tidak bisa lari dari kenyataan pahit sebuah kehidupan kan? dan aku? aku tidak bisa lari dari segala hal bodoh yang sudah terjadi di hidupku. ini caraku untuk membuat diriku merasa jauh lebih baik lagi" katanya dengan senyum hangat. matanya menatap ku lekat, jarak kami begitu dekat. dan aku, bisa mencium aroma parfum tubuhnya yang kembali menyeruak.

Senin, 13 Januari 2014

have you ever fallen in love before

ada banyak kata yang tersimpan dalam otak dengan rapi. termasuk juga tentang sebuah pertanyaan" have you ever fallen in love before?" kalimatnya seperti sebuah asma yang menyesakkan bagian pernafasan ku. rasanya seperti ada duri ikan yang tertanam pada tenggorokan. 

rasanya aku ingin mengerutuki diri ku sendiri ketika menyadari, aku termasuk salah satu cewe yang so easy to fall in love with someone. semua yang awalnya biasa saja selalu ku hiraukan layaknya angin, tak perduli. tapi kali ini beda. entah apa yang membuat ku ingin mengartikan berbeda dari sebelumnya, mulai dari rasa penasaran ku padanya, sampai tentang..... " aroma parfum yang menyeruak masuk ke hidungku dan mengalir ke dalam aliran darah ku " ada sesuatu yang berbicara pada lubuk hati ku, rasanya aku ingin memberontak. tidak aku tidak menyukai pria itu. kata ku dalam hati. sialnya. aku tidak bisa mengelabui hati ku sendiri.
"kau tau bagaimana rasa ku bisa dengan mudah nya terlepas? " bicara ku pada selembar kertas putih yang sedang berusaha ku lukis.
" aku bisa dengan mudah membiarkan rasa penasaran ku terbang, terlepas. dan bahkan menguap...
 entah apa yang aku rasakan mengenai dirimu, sampai rasa itu bisa dengan mudahnya hilang.

shit . buntu. teriak ku dalam hati. not responding..... aku sama sekali tak bisa mengingat bagaimana lekuk wajahnya yang sesungguhnya. niatnya aku ingin menggambarkan wajah tampannya pada selembar kertas putih yang ku pegang saat ini. tapi bodohnya, aku sama sekali tak mengingat bagaimana lekuk wajahnya, tak mengingat bagaimana bentuk rahangnya, hidungnya, bola matanya, atau apapun yang mengenainya. bodoh. tunggu... ada satu yang ku ingat " aroma parfum jeruk khas tubuhnya...." nalar ku berbicara aroma parfumnya seperti wangi jeruk. menyegarkan. rasanya aku seperti cewe pervie yang hanya mengingat seorang pria melalui wangi parfumnya saja, tidak lebih. ini seperti salah satu memori yang harus tersimpan, diantara tumpuk kan memori lain yang tak harus di ingat.

gila. ini pertama kalinya aku membiarkan rasa penasaran ku berubah dengan sendirinya, dan mengartikan nya berbeda. berbeda dalam artian special. dan sekarang. ada banyak pertanyaan yang mendekap pada isi kepala ku. padahal aku sudah berusaha mengusir pertanyaan bodoh ini dari kepala ku,  tapi tetap saja percuma. tak  mau pergi. degup jantung ku tak karuan, setiap kali pertanyaan ini muncul di kepala ku. kali ini pertanyaan nya adalah " jadi sebenarnya aku menyukai pria ini atau hanya menyukai aroma parfumnya yang segar?" dan pertanyaan kedua " dia tak pernah tau tentang perasaan ku, lalu? apa pendapatnya tentang ku?" aku seperti sedang menyusun sebuah puzzle, yang potongan potongan puzzle nya belum ditemukan. tugasku adalah, mencari potongan puzzle tersebut,  kemudian menyusun potongan potongan puzzle tersebut. dan pertanyaan ketiga kembali muncul pada benak ku, ini tentang.... " lalu bagaimana, jika aku telah berhasil mencari potongan puzzle dan berhasil menyusun potongan puzzle tersebut? membuangnya? atau.... " kalimat ku terputus. aku menelan ludah beberapa kali, berusaha membasahi tenggorokan ku yang kering.

"kau tau mengapa aku membicarakan tentang sebuah puzzle?" kataku pada selembar kertas putih yang akan ku lukis. seandainya selembar kertas putih ini mempunyai mulut, kurasa ia akan menjawab " tidak, memangnya apa alasan mu membicarakan sebuah puzzle?" ada yang melayang layang dalam benak ku, tentang aroma parfumnya, dan samar samar senyum manisnya mulai terlihat di benak ku. yah seandainya selembar kertas putih bisa berbicara, aku akan melanjutkan kalimat ku
" ada magnet yang membuat ku tertarik untuk mengetahui lebih tentang mu, ada magnet yang menarik ku untuk nerusaha menyusun potongan potongan puzzle menganai dirimu. ada satu puzzle yang belum sempat ku temukan. ini tentang....... bagaimana pendapat mu mengenai ku ?

ceeeees.... ini seperti sebuah luka yang baru lalu terkena air. rasanya perih. belum sempat ku selesaikan puzzle ku, bahkan aku belum sempat menemukan potongan puzzle terakhir ku. kamu sudah bersama yang lain. entah siapa perempuan itu, yang jelas. Beruntung.... dan aku? menatap punggung mu dari kejauhan dan melihat mu menggandeng perempuan itu. dan wangi jeruknya, kurasa juga ikut menyeruak bersama dengan perempuan beruntung itu.

TENANG. aku sudah berhasil mendamaikan hati, dan pikiran ku. untuk tidak bisa bersikap egois pada apa yang terjadi. hidup ini bukan drama, jadi tak perlu  mempersulit segala hal yang telah terjadi.


true story by http://helloimsarah.wordpress.com/